Menghitung Biaya Lain-lain
Kemudian, pertimbangkan juga biaya lain-lain yang mungkin dibutuhkan dalam proses konstruksi, misalnya:
Hitung Volume Pekerjaan
Pada tahapan ini, hitung volume pekerjaan untuk setiap item yang terdaftar.
Misalnya, menghitung volume beton untuk struktur, luas dinding, luas lantai, dan sebagainya.
Pastikan volume dihitung sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
Revisi dan Penyesuaian
Proses revisi dan penyesuaian dilakukan jika ada perubahan selama proyek berlangsung.
Penyesuaian ini mencakup berbagai hal, salah satunya adalah penyesuaian harga material dan upah tenaga kerja jika ada perubahan harga di pasaran.
Revisi dan Penyesuaian
Proses revisi dan penyesuaian dilakukan jika ada perubahan selama proyek berlangsung.
Penyesuaian ini mencakup berbagai hal, salah satunya adalah penyesuaian harga material dan upah tenaga kerja jika ada perubahan harga di pasaran.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan komponen penting dalam perencanaan pembangunan suatu proyek. RAB menggambarkan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan konstruksi atau renovasi sebuah bangunan. Maka dari itu, sangat penting untuk mempelajari cara menghitung RAB bangunan.
Bagaimana saja tata cara penghitungan RAB bangunan? Berikut ini kami sajikan daftarnya.
Cara Menghitung RAB Bangunan
Metode perhitungan RAB dibagi menjadi 2 jenis, diantaranya adalah:
Pertama adalah menggunakan sistem per meter persegi. Sistem ini cukup banyak digunakan karena kemudahan perhitungannya. Dalam sistem ini, kamu harus mengetahui estimasi biaya pembangunan per meter perseginya kemudian mengalikannya dengan volume pekerjaan.
Contoh: Tuan A membangun sebuah hunian sederhana berukuran 6x6 meter. Estimasi biaya pembangunan per meter perseginya adalah Rp 3.000.000. Maka, cara menghitung RAB bangunan Tuan A adalah: Rp 3.000.000 x 36 m2= Rp 108.000.000.
Baca Juga: Ini Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah yang Benar
RAB bangunan konstruksi
RAB bangunan konstruksi lebih detail daripada RAB bangunan umum, karena digunakan untuk mendirikan bangunan, baik komersial maupun rumah tinggal. RAB bangunan konstruksi terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
- RAB bangunan taksiran: RAB jenis ini digunakan oleh pemilik bangunan atau proyek untuk memberikan gambaran umum tentang anggaran dan detail ide yang akan diimplementasi.
- RAB bangunan pendahuluan: Setelah ide dijabarkan oleh pemilik proyek, rencana desain akan dibuat oleh arsitek atau konsultan proyek. Arsitek inilah yang akan membuat RAB bangunan pendahuluan untuk memberikan estimasi biaya dari sebuah proyek.
- RAB bangunan detail: Berdasarkan gambar desain dari arsitek, kontraktor akan membuat RAB bangunan secara detail beserta perhitungan biayanya.
- RAB bangunan sesungguhnya: RAB bangunan inilah yang akan menjadi dasar kontrak sebelum pelaksanaan pembangunan proyek dimulai.
Salah satu hal krusial dalam sebuah proyek konstruksi untuk membangun hunian, bangunan usaha, atau lainnya adalah mengetahui cara hitung RAB yang tepat.
RAB — atau Rencana Anggaran Biaya — adalah dokumen penting yang merinci semua biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek, baik itu proyek konstruksi baru, renovasi, atau pemeliharaan.
Penghitungan RAB ini mencakup semua komponen biaya, mulai dari material, upah tenaga kerja, hingga biaya operasional lainnya.
Dengan mengetahui cara menghitung RAB, Anda akan memiliki gambaran mengenai total biaya yang diperlukan, dan kita akan mempelajari caranya di artikel berikut ini.
Tapi pertama-tama, mari pahami dulu pentingnya RAB dalam sebuah proyek pembangunan.
Susun Daftar Pekerjaan
Berikutnya, buat daftar pekerjaan yang perlu dilakukan, seperti pekerjaan pondasi, struktur, dinding, atap, lantai, hingga finishing.
Setelah itu, detailkan setiap pekerjaan menjadi sub-item.
Misalnya, pekerjaan pondasi bisa dipecah menjadi pengadaan batu kali, semen, pasir, dan tenaga kerja.
Menghitung Biaya Lain-lain
Kemudian, pertimbangkan juga biaya lain-lain yang mungkin dibutuhkan dalam proses konstruksi, misalnya:
Pengertian RAB Bangunan
RAB (Rencana Anggaran Biaya) merupakan perencanaan biaya yang diperlukan dalam sebuah proyek konstruksi dan bangunan. RAB ini memuat seluruh komponen biaya yang ada dalam sebuah proyek, mulai dari awal hingga akhir (finishing). RAB akan memperjelas rincian biaya pembangunan sehingga bisa menjadi patokan dalam mengeluarkan dana.
Dengan RAB yang jelas, tidak akan ada kebocoran dana atau kesalahan dalam pembelian bahan bangunan atau kesalahan pembayaran. Dana yang ada pun jadi lebih tepat sasaran. RAB atau Cost Planning juga bisa diartikan sebagai perkiraan total biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan bangunan dan konstruksi.
RAB sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran pengerjaan proyek, terutama dari segi dana. Konsep RAB juga digunakan untuk memberikan gambaran seputar spesifikasi pekerjaan, peralatan kerja, dan tenaga kerja yang digunakan. Beberapa fungsi RAB lainnya yang harus kamu ketahui adalah:
Sebagai patokan dalam menentukan harga jual rumah. Contohnya untuk rumah yang dibangun oleh developer. Selain harga tanah, lokasi, dan tingkat kenaikan harga di masa depan. RAB juga digunakan untuk menghitung harga jual rumah ke konsumen.
Menghitung pengeluaran secara rinci dan detail untuk mendapatkan biaya total yang akurat.
Mendata material apa saja yang diperlukan untuk membangun bangunan yang diinginkan.
Sebagai salah satu dasar untuk menentukan jasa kontraktor yang tepat untuk digunakan.
Menentukan peralatan apa saja yang diperlukan selama proyek pembangunan berlangsung.
Itulah pengertian RAB dan fungsinya secara umum. Jika kamu membutuhkan tanah siap bangun atau tanah kavling untuk kebutuhan pembangunan, cari saja referensinya di Brighton ya! Brighton menyediakan beragam rekomendasi tanah dan properti lain sesuai kebutuhanmu.
Baca Juga: Tipe Rumah Berdasarkan Harga dan Juga Luas Bangunan